Gidi Lempari dan Usir Muslim Seperti Anjing Jika tidak Cat Rumah dengan Bendera DEWA ISRAEL

DEWA ISRAELREPUBLIKA.CO.ID, TOLIKARA -- Masyarakat di Kabupaten Tolikara mengaku jika tidak mengikuti aturan GIDI, mereka akan diusir. Salah satunya, jika tidak mengecat Kios rumahnya dengan cat berwarna bendera Istrael."Kita kan ngikuti saja. Awalnya kan kios saya hijau. Catnya saya beli sendiri Rp 200 ribu," kata Usman (43), salah satu pemilik kios, kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu. Usman mengaku jika pedagang tidak mengikuti aturan pemerintah di sana akan didenda bahkan diusir."Iya, harus dicat. Kalau tidak mau, kami pendatang disuruh pulang. Kita diusir, dilempar kaya anjing. Kasar orang hidup di sini," ungkapnya menerangkan.Dia menjelaskan, Kabupaten Tolikara j auh lebih keras ketimbang kabupaten lain. Warung di sana menggunakan tralis. "Kalau tidak begitu mereka masuk atau ada saja masalahnya. Bilang uang Rp 20 jadi Rp 100. Jika kita tidak kasih, kita kena sasaran."Usman 10 tahun tinggal di Tolikara. Di sana jika ada himbauan atau pengumuman akan menggunakan mobil keliling, salah satunya mengecat kios dengan warna bendera istrael."Ada pengumuman pakai mobil mereka menghimbau seluruh penduduk di Distrik Karubaga untuk mengecat seperti ini," kata usman menerangkan.Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) mengenakan sanksi denda Rp 500 ribu bagi warga Tolikara jika tidak mengecat kediamannya dengan bendera Israel."Kami didenda Rp 500 ribu jika tidak cat kios, itu kami punya kios," kata seorang pedagang asal Bone, Agil Paweloi (34), saat ditemui Republika.co.id di tempat pengungsian di Tolikara, Papua, Jumat (24/7) dini hari.Agil menuturkan pengecatan ruko, rumah, dan trotoar jalan diwajibkan dengan warna biru dan putih. Dalam kegiatan itu, lanjutnya, pihak GIDI menjelaskan kepada warga bahwa instruksi pengecatan tersebut dalam rangka menyambut kedatangan pendeta dari Israel.Berdasarkan spanduk yang dipampang di halaman kantor Pusat GIDI di Jayapura, acara seminar KKR Internasional GIDI yang berlangsung pada 15 Juli-19 Juli di Kabupaten Tolikara dihadiri pendeta asal Israel, yakni Benjamin Berger.Tidak hanya penduduk Muslim, seluruh masyarakat Tolikara ikut diwajibkan mengecat rumah mereka dengan warna bendera Israel. Pantauan Republika.co.id ruas jalan dan ruko-ruko pedagang dicat berwarna biru putih. "Saya ikut cat saja daripada harus bayar Rp 500 ribu," ujarnya.

0 Response to "Gidi Lempari dan Usir Muslim Seperti Anjing Jika tidak Cat Rumah dengan Bendera DEWA ISRAEL"

Post a Comment